Powered By Blogger

Kamis, 16 Mei 2013

ILMU PUTER GILING SUKMA



Ada beberapa tahun Ilmu Puter Giling Sukma ini Saya posting di Dunia Maya, tak sedikit pengunjung menjadikan ilmu ini sarana solusi menyelesaikan problem asmaranya yang terancam kandas. Sangat menyedihkan memang seandainya orang yang kita impikan tidak memberi respon, bahkan karena kebenciannya pada diri kita akhirnya dia bersikap cuekin kita. Semua itu disebabkan “si Dia” benar-benar tidak menyukai kehadiran kita. hal ini sering terjadi apalagi di era modrenisasi seperti sekarang, melihat penampilan kita tidak semewah orang lain, juga karena kita dari golongan bawah maka si Dia melihat kita hanya sebelah mata. Bukan itu saja, yang tadinya pacar kita golongan yang setia…eeh…belakangan berpaling kepada yang lain.
Anda jangan khawatir, apabila anda mengalami pengalaman seperti itu segeralah melakukan intropeksi diri kemudian ber ikhtiar jangan cepat jemu agar si idaman kembali kepelukan anda. Pernah suatu waktu seorang gadis usia sekitar 30-an tahun datang kepada saya dan menyampikan bahwa calon suami yang akan menikahinya beberapa minggu lagi tergila-gila kepada wanita lain, bahkan si cowok menyampaikan akan menggagalkan peresmian perkawinan mereka. Dengan rasa prihatin saya kemudian mengijazahkan ilmu puter giling sukma kepada gadis tersebut. Beberapa minggu kemudian saya mendengar kabar gadis itu telah menikah dengan cowok idamannya. Kisah itu akan terjadi kepada siapa saja seandainya kita kurang mawas diri.
Namun untuk maksimalnya keilmuan ini anda sebaiknya menghubungi Ahli Hikmah ilmu ini, karena didalam rapalan mantra yang tercantum didalam artikel INI belumlah sempurna. Disamping itu, ilmu apabila diamalkan tanpa ijazah oleh penghusada di ibaratkan perahu tak berkemudi,dapat mudah terguling , karam, terhempas ombak samudra yang tak ada batas. Ahirnya, bukannya tuah/keberuntungan yang didapat tetapi penyakit yang datang melanda diri. Cinta tak datang penyakit tak pergi.
inilah Ilmu Puter Giling Sukma beserta tata cara penggunaanya belum versi lengkap:
“Bismillahhirrohmanirrohim
Lenggek-lenggek lakuku
……………………………
Seblak-seblak lambean
lambeanku koyo golek kencono
jabang bayine……….(sebutkan nama orang yang dituju)
Lemu turu
Lemekmu dedek kemulmu klaras
Nang kene wes tak sediani kasur bantal guling
Nak kuwe turu miring aku nang iringanmu
Nak kuwe turu mlumah aku nang duwormu
Nak kuwe turu mengkurep aku nang isormu
Lalio pangananmu jabang bayi……(sebut nama orang yang dituju)
Ojo lali karo aku.
Teko welas-teko asih jabang bayi….(sebut nama orang yang dituju)
Asih-asih-asih-asih-asih-asih-asih Jabang bayi….(sebut nama orang yang dituju)
asih karo aku.
Teko degleng-teko nengleng ora waras jabang bayi….(sebut nama orang yang dituju)
nek nggak kepetok aku.
Saking kersaning Allah
Yarohmanu Yarohimu
…………………………………………
…………………………………………..
…………………………………………….”
Caranya:
1. Mandi keramas dengan air yang telah diberi wewangian atau di campur kembang 7 rupa.Niat mandi:
“Niat isun adus ing banyu telaga warna, badan isun murup muncar koyo cahyoning mustiko, byar padang terawangan saking kersaning Allah.”
(baca 3x sebelum mandi keramas) .
2. Sebelum tidur sambil menghadap bantal tenangkan batin dan pikiran untuk berkonsen trasi kemudian bacalah “Ilmu Puter Giling Sukma” 3x / 5x / 7x .
3. Tepuk / Pukul bantal 3x dengan niat:
“Bukan aku memukul bantal tetapi memukul hati jantung limpa jabang bayi…(nama orang yang dituju)”.
4. lakukan nomor 2 & 3 setiap malam hingga impiannya terwujud.
5. Orang yang terkena Ilmu ini sangat sulit disembuhkan kecuali oleh sipengirim ilmu. tanda-tanda orang yang kena Ilmu ini adalah setiap saat akan terbayang-bayang wajah sipengirim ilmu. baik ketika sedang tidur, sedang makan, sedang mandi, sedang berpakaian, sedang menonton televisi, yang terbayang wajah sipengirim ilmu, dapat tergila-gila bayangan karena setiap malam mimpi basah dengan sipengirim ilmu. Maka dari itu, ilmu ini bukan untuk dipermainkan.
Tangan mencincang Bahu memikul. Barang siapa menyalahgunakannya maka tanggung sendiri akibatnya. Azab Allah sangat pedih!!!

Rabu, 01 Mei 2013

Ikhtiar Lahir vs Ikhtiar Batin


Bukan hidup namanya bila tidak ada masalah. Kalimat tersebut cukup menghibur sesaat dikala kita dirundung masalah. Tetapi itulah kenyataan hidup. Hidup adalah perjuangan tiada henti hingga akhir hayat nanti. Di dalam perjuangan perlu pengorbanan. Dan di dalam pengorbanan yang harus dilakukan adalah ikhtiar. Di dalam ikhtiar ada dua, yaitu ikhtiar lahir dan ikhtiar batin.
Sekarang pertanyaannya lebih memilih mana ikhtiar lahir dengan ikhtiar batin ? Pertanyaan tersebut hampir sama dengan sebuah pertanyaan yaitu memilih mana kerja keras atau kerja cerdas ? Untuk saya dari kedua pertanyaan tersebut akan saya jawab bahwa saya akan memilih keduanya. Baik ikhtiar lahir disertai ikhtiar batin dan kerja keras disertai kerja cerdas. Atau sebaliknya ikhtiar batin disertai ikhtiar lahir dan kerja cerdas disertai kerja keras.
Di dalam berikhtiar dan bekerja itu harus menggunakan semua sumberdaya yang ada secara maksimal untuk mencapai atau meraih yang diinginkan. Tidak bisa hanya salah satunya. Kalau pun bisa pasti ada ketimpangan dari hasil yang dicapai atau diraih.
Sebagai misal ada orang kaya dari hasil ikhtiar lahir saja, tetapi hidupnya tidak tenang karena merasa kurang dengan jumlah kekayaan yang dimilikinya sehingga muncul sifat serakah untuk menambah kekayaannya. Bukannya tambah kaya justru sebaliknya menjadi bangkrut dalam bisnis dan usaha, masuk penjara karena korupsi atau bisa jadi masuk rumah sakit karena penyakit yang diderita akibat stress dan depresi.
Demikian juga halnya apabila seseorang hanya dengan kerja keras. Hasil dari kerja kerasnya tidak bisa dinikmati karena tidak bisa me-manage hasil tersebut. Karena seharusnya hasil yang didapat bisa dikembangkan atau digunakan dalam bentuk lain yang bisa menghasilkan tetapi justru habis tanpa sisa.
Tetapi saat ini ikhtiar lahir dan kerja keras selalu di-nomor satu-kan sebagai tolak ukur untuk menentukan, meraih, mencapai dan mendapatkan suatu hasil. Ini merupakan salah satu bentuk kesalahan di dalam menjalani hidup. Jadi jangan heran kalau saat ini banyak orang stress dan depresi karena hasil dari ikhtiar lahir dan kerja keras itu tadi.
Jadi jangan mengecilkan arti dan peran ikhtiar batin dan kerja cerdas. Karena ikhtiar batin dan kerja cerdas bisa dijadikan sebagai fungsi kontrol atau filter (penyaring) untuk tindakan dan perbuatan yang akan menimbulkan kerugian atau penyesalan di kemudian hari.
Oleh karena itu dalam hidup itu harus seimbang, ikhtiar lahir disertai dengan ikhtiar batin dan kerja keras disertai dengan kerja cerdas. Dimana kedua hal tersebut melekat seperti halnya dua sisi mata uang.
Setiap orang adalah manager untuk dirinya sendiri dan hidupnya. Oleh karena itu Allah memberikan Akal Budi pada manusia dibandingkan makhluk ciptaan lainnya. Dengan akal budi tersebut manusia bisa mengatur, menata dirinya dan kehidupannya bahkan lingkungan sekitarnya.
Dan tentunya semua yang saya sampaikan diatas terlepas dari takdir hidup dan nasib hidup. Karena takdir hidup dan nasib hidup sudah masuk di dalam ranah ikhtiar batin yang harus disertai dengan riyadhoh untuk meningkatkan kecerdasan spiritual guna merubah nasib hidup.

Ilmu Hikmah Jangan Di Cari


Yang saat ini sedang berburu atau belajar ilmu hikmah tentunya akan bingung membaca judul diatas. Ilmu hikmah memang bisa dipelajari, tetapi ilmu hikmah juga seperti halnya ilmu yang lain perlu waktu untuk mendapatkan dan mahir di dalam menguasainya. Untuk mendapatkan ilmu hikmah memang ada dengan cara cepat atau instan dengan di bantu oleh seorang guru atau pelatih untuk membuka beberapa titik simpul di badan. Cara instan yang lain dengan cara isian atau transfer energi dari seorang guru kepada sang murid. Dengan cara dibuka atau cara isian, sang murid tetap saja di minta untuk berlatih setelahnya dengan latihan pernafasan atau pun untuk mewiridkan sebuah doa.
Banyak sekali istilah keilmuan dalam ilmu hikmah, yaitu ilmu pernafasan, ilmu tenaga dalam, ilmu terawangan, ilmu meraga sukma, ilmu metafisika, ilmu sakti, ilmu khodam, ilmu supranatural, ilmu laduni-ladunni, ilmu kebal dan ilmu kekebalan, ilmu pelet, ilmu pengasihan, ilmu penglaris, ilmu kaya dan ilmu kekayaan, ilmu gendam, ilmu hipnotis, ilmu makrifat/ma’rifat, ilmu batin dan ilmu kebatinan, ilmu kasyaf dan masih banyak lainnya.
Buat saya pribadi untuk ilmu hikmah tidak perlu untuk dicari, tetapi ilmu hikmah bisa datang sendiri. Koq bisa datang sendiri ? Setiap orang pasti pernah mengalami kejadian seperti ini, yaitu pada saat mencari sesuatu entah itu buku, kunci mobil atau motor, baju, celana atau benda lainnya tetapi tidak ditemukan. Tetapi pada saat tidak dicari atau diperlukan ternyata justru ditemukan dengan tidak sengaja.
Sama seperti halnya ilmu hikmah, dulu saya suka sekali mendatangi guru-guru ilmu hikmah untuk belajar. Tetapi selama itu saya belum pernah mendapatkan apa yang saya cari. Saya masih ingat apa yang disampaikan oleh KH. Maksum Jauhari (Gus Maksum) pada saat saya bertanya tentang Riyadhoh Ayat Kursi berkaitan dengan ilmu hikmah. Beliau berkata, “ Tidak usah dicari, kalau jodoh akan datang sendiri.” Di dalam ilmu hikmah ada yang dinamakan dengan “ jiwa mencari jiwa “. Tanpa di cari, di minta atau pun dipelajari ilmu hikmah bisa datang dengan sendirinya.
Dulu di awal-awal saya mengamalkan Riyadhoh Ayat Kursi, saya mempunyai kemampuan dua dari istilah ilmu hikmah diatas. Kemampuan itu saya miliki tanpa saya pelajari dan tanpa saya minta. Awal saya memiliki kemampuan tersebut pun saya tidak menyadari. Karena saya pikir itu adalah kejadian yang bersifat kebetulan saja. Setelah saya menyadari, kemudian saya berdoa agar kemampuan tersebut diambil kembali oleh Allah. Karena kemampuan tersebut bukan tujuan saya di dalam menjalankan Riyadhoh Ayat Kursi. Dan Alhamdulillah kemampuan tersebut sudah tidak saya miliki lagi. Sedari awal tujuan saya di dalam menjalankan Riyadhoh Ayat Kursi hanya memohon Ridho dan Maunah Allah agar hidup saya selalu penuh berkah. Jika hidup penuh berkah, maka segala sesuatunya akan menjadi mudah dan lancar. Sehingga hidup menjadi berlimpah dengan segala nikmat dan Rahmat dari Allah.
Ada kejadian di tahun 2008, pada saat saya melakukan perjalanan luar kota di sebelah tempat duduk saya ada seorang pria, tak lama kemudian saya dan pria tersebut terlibat obrolan santai. Sampai kemudian Pria tersebut bercerita bagaimana Allah mengabulkan doa-nya untuk bisa naik haji. Sementara bila ditinjau dari penghasilan dia sebagai seorang penjual mie ayam keliling sangat tidak memungkinkan. Doa pria tersebut terkabul semenjak rajin menjalankan sholat tahajud setiap malam dengan satu wirid yang selalu diamalkan. Selain itu setiap pagi juga selalu sholat dhuha. Sampai suatu ketika Allah memberikan kemampuan pada pria tersebut ilmu pengobatan. Dari hasil mengobati itulah akhirnya dia bisa menabung dan naik haji.
Dan yang membuat saya kagum adalah dia tetap berjualan mie ayam di siang hari hingga sore hari dengan tidak berkeliling lagi seperti dulu, tetapi sudah mempunyai tempat tetap untuk berjualan mie ayam. Baru setelah selesai sholat maghrib dia menerima pasien. Hasil berjualan mie ayam dipergunakan untuk memberi nafkah pada keluarga, sedangkan hasil mengobati di tabung hingga akhirnya bisa untuk biaya naik haji bersama sang istri.
Pada saat mau berpisah pria tersebut memberi saya catatan di kertas bekas pembungkus rokok sambil berpesan kalau mau amalan tersebut kirim saja email ke alamat email tersebut. Pada saat saya membaca alamat email yang tertulis, saya pun tersenyum. Karena saya tidak mungkin mengirim email ke alamat email saya sendiri. Saya pun mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah atas terkabulnya doa pria tersebut.
Dan seperti itulah salah satu cara Rahasia Allah di dalam mengabulkan doa hamba-Nya……
Semoga bermanfaat…
Man Jadda Wa Jada ; Barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil !

Kamis, 18 April 2013

WIRID SETELAH SHALAT FARDHU


1. Membaca istighfar 3 kali :
"ASTAGHFIRULLAAHAL 'AZHIIM ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIH."
"Aku memohon ampun kepada Allah, Yang Maha Agung, yang tak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepadanya."

2. Membaca :
"LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAH. LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QODIR "  ( 3X ).
"Tak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-Lah kerajaan, dan bagi-Nya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

3. Membaca :
" ALLAAHUMMA AJIRNII MINANNAAR "   ( 3X )
"Wahai Allah! Lindungilah aku dari api neraka"

4. Membaca :
" ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM. WA MINKAS SALAAM. WA ILAIKA YA 'UUDUS SALAAM. FAHAYYINAA RABBANAA BIS SALAAM. WA ADKHILNAL JANNATA DAARAS SALAAM. TABAARAKTA RABBANAA WA TA'AALAITA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM."
"Wahai Allah! Engkaulah (Pemilik) kedamaian, dari Engkaulah kedamaian, dan kepada Engkaulah kembalinya kedamaian. Oleh karena itu hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan penuh kedamaian. Masukkanlah kami kedalam surga, tempat kedamaian. Engkau, ya Tuhan kami, Maha Memberi Berkah dan Maha Tinggi, wahai Zat Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan".

5. Membaca :
"ALLAAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA. WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA. WALAA RAADDA LIMAA QADHAITA WALAA YANFA'U DZALJADDI MINKAL JADDU."
"Wahai Allah! Tak ada yang dapat mencegah terhadap apa yang telah kau berikan. Tak ada yang dapat memberikan terhadap apa yang telah kau cegah. Tak ada yang dapat menolak terhadap apa yang telah Kau tetapkan. Dan kemuliaan seseorang tak berguna baginya, hanya dari Engkaulah kemuliaan itu."

6. Membaca Surat Al-Fatihah.

7. Membaca Surat Al-Ikhlash

8. Membaca Surat Al-Falaq

9. Membaca Surat An-Naas

10. Membaca :
"WA ILAAHUKUM ILAAHUW WAAHIDUL LAA ILAAHA ILLAA HUWAR RAHMAANURRAHIIM."
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

11. Membaca Ayat Kursi :
"ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM. LAA TA'KHUDZIHUU SINATUW WALAA NAUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WAMAA FIL ARDH. MAN DZALLADZII YASYFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA 'LAMU MAA BAINA AYDIIHIM WAMAA KHALFAHUM. WALAA YUHIITHUUNA BISYAI'IN MIN 'ILMIHII ILLAA BIMAA SYAA 'WASI'A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL ARDHA WALAA YA 'UUDUHUU HIFZHUHUMAA WA HUWAL 'ALIYYUL 'AZHIIM."
"Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Hidup kekal dan terus menerus mengurus (makhlik-Nya). Ia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada dilangit dan dibumi. Tak ada yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisi Allah tanpa izin-Nya. Ia mengetahui apa saja yang ada di depan dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah selain yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
 "LILLAAHI MAA FIS SAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI WA IN TUBDUU MAA FII ANFUSIKUM AU TUKHFUUHU YUHAASIBKUM BIHILLAAHU. FA YAGHFIRU LIMAN YASYAA'U WA YU 'ADZDZIBU MAN YASYAA'U WALLAAHU 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIRUN."
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

12. Membaca :
"AAMANAR RASUULU BIMAA UNZILA ILAIHI MIN RABBIHII WAL MU'MINUUNA KULLUN AAMANA BILLAAHI WA MALAA'IKATIHII WA KUTUBIHII WA RUSULIHII LAA NUFARRIQU BAINA AHADIM MIN RUSULIHII WA QAALUU SAMI'NAA WA ATHA 'NAA GHUFRAANAKA RABBANAA WA ILAIKAL MASHIIRU."
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan : "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa) : "Ampunilah kami wahai Tuhan kami dan hanya kepada Engkaulah tempat kembali."
"LAA YUKALLIFULLAAHU NAFSAN ILLAA WUS'AHAA LAHAA MAA KASABAT WA 'ALAIHAA MAKTASABAT. RABBANAA LAA TU'AAKHIDZNAA IN NASIINAA AU AKHTHA 'NAA. RABBANAA WALAA TAHMIL 'ALAINAA ISHRAN KAMAA HAMALTAHUU 'ALAL LADZIINA MIN QABLINAA. RABBANAA WALAA TUHAMMILNAA MAA LAA THAAQATA LANAA BIHII. WA 'FU'ANNAA WAGHFIR LANAA WARHAMNAA ANTA MAULAANAA FANSHURNAA 'ALAL QAUMIL KAAFIRIINA."
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) : "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan Kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. "

13. Membaca :
"SYAHIDALLAHU ANNAHUU LAA ILAAHA ILLAA HUWA WAL MALAA'IKATU WA ULUL 'ILMI QAA'IMAN BILQISTHI LAA ILAAHA ILLAA HUWAL 'AZIIZUL HAKIIMU. INNAD DIINA 'INDALLAHIL ISLAAMU."
"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam."

14. Membaca :
"QULILLAAHUMMA MAALIKAL MULKI TU'TIL MULKA MAN TASYAA'U WA TANZI'UL MULKA MIM MAN TASYAA'UWATU'IZZU MAN TASYAA'U WA TUDZILLU MAN TASYAA'U BIYADIKAL KHAIRU INNAKA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIRUN."
"Katakanlah : "Wahai Allah Yang Mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
"TUULIJUL LAILA FIN NAHAARI WA TUULIJUN NAHAARA FIL LAILI. WA TUKHRIJUL HAYYA MINAL MAYYITI WA TUKHRIJUL MAYYITA MINALHAYYI. WA TARZUQU MAN TASYAA'U BIGHAIRI HISAABIN."
"Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)."
"ILAAHII YAA RABBII SUBHAANALLAAHI."
"Wahai Tuhanku, Rabku, Mahasuci Allah."

15. Membaca :
"SUBHAANALLAAH" ( 33X )
"SUBHAANALLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI WA BIHAMDIHII DAA 'IMAN : AL-HAMDU LILLAAHI"
"Mahasuci Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, dan dengan memuji-Nya selalu dengan ucapan : Alhamdulillah."

16. Membaca :
"AL-HAMDULILLAAH"  ( 33X )
"AL-HAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA 'ALAA KULLI HAALIN WA FII KULLI HAALIN WA NI'MATIN :  ALLAHU AKBARU"
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, atas segala keadaan dan dalam segala keadaan dan kenikmatan (kami ucapkan) : Allaahu akbar."

17. Membaca :
"ALLAAHU AKBAR"  ( 33X ).
"ALLAAHU AKBARU KABIIRAW WALHAMDULILLAAHI KATSIIRAW WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH ILAAHAW WAAHIDAW WARABBAN SYAAHIDAW WANAHNU LAHU MUSLIMUUN"
"Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya, Tuhan Yang Esa, dan Tuhan  Yang Maha Menyaksikan, dan kepada-Nya kami berserah diri."

18. Membaca :
"ASTAGHFIRULLAAHAL 'AZHIIM"  ( 3X )
"AFDHALUDZDZIKRIFA 'LAM ANNAHUU  : LAA ILAAHA ILLALLAAH"  ( 3X )
"Ketahuilah bahwa zikir yang paling utama adalah kalimat 'LAA ILAAHA ILLALLAAH' (Tak ada Tuhan kecuali Allah)."

19. Membaca :
"LAA ILAAHA ILLALLAAH"  ( 100 X )
"LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH, SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAMA. KALIMATU HAQQIN 'ALAIHAA NAHYAA WA 'ALAIHAA NAMUUTU WA 'ALAIHAA NUB'ATSU IN SYAA'ALLAAHU TA'AALAA MINAL AAMINIINA BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIINA"
"Tak ada Tuhan selain Allah, nabi Muhammad adalah utusan Allah. Semoga Allah memberi rahmat dan kesejahteraan kepadanya. Kalimat yang hak, atasnya kami hidup, atasnya kami mati dan atasnya pula kami dibangkitkan, insya Allah (kami) termasuk orang-orang yang aman. Dengan rahmat Engkau wahai Zat yang palin Pengasih di antara para pengasih."

Wassalam.